Kamis, 25 November 2021

MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR

 


Malam hari yang diguyur hujan tepatnya pukul 19.00 saya mulai membuka grup WhatsApp dalam rangka mengikuti pembelajaran tentang Menulis. Pertemuan kali ini adalah yamng ke 23 betapa syukurnya bisa mengikuti sampai pertemuan ke 30 nanti. Materi  ini akan disampaikan oleh narasumber yang hebat yaitu tentang "Menjadi penulis penerbit mayor"

Beliau adalah Bapak Joko Irwan Mumpuni yang menahkodai Penerbit Andi,. Pimpinan Penerbit Andi ini tentunya punya pengalaman yang luar biasa.



Bila kita belajar menulis dengan guru bahasa kita fokus bagaiman menggunakan tata bahasa dengan benar, menggunakan PUEBI dengan tepat, mendapatkan tanda baca pada tempatnya. 

Namun jika belajar menulis dengan para penulis , maka akan diberi pengalaman bagaimana bertanya , memulaia menulis, ditolak penerbit , hingga masa masa bahagia dan bangga ketika naskahnya diterima untuk diterbitkan oleh penerbit mayor, apalagi bukunya best seller dengan royalty yang gede

Selanjutnya kita akan melakukan placementest, untuk menempatkan diri kita sebenarnya pada posisi apa, dimana terkait dengan tulis menulis buku:. 



Di tangga mana posisi kita sekarang?
Jangan sekedarmenulis buku asal jadi bila tidak  ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Kita harus pertimbangan utama penerbit dalam menenrima naskah buku untuk tebit yaitu


Jadi hanya ada 4 pihak utama yaitu Penerbit, Penulis, penyalur, Penulis lalu pembaca atau pasar buku. Namun demikian perkembangan literasi di Indonesia belum seperti yang banyak pihak harapkan karena masih ada hambatan-hambatan didalamnya. Hambatan terbesar menurut saya adalah kurangnya minat baca masyarakat Indonesia sehingga penggemar buku sangat sedikit, baik dikalangan masyarakat maupun pelajar. Kebanyakan orang zaman sekarang ini lebih menyukai gadget dibandingkan dengan membeli dan membaca buku.


Proses naskah menjadi sebuah buku yang dapat dibaca oleh orang banyak. Dimulai dari penulis mengajukan naskah, kemudian penilaian naskah, apakah naskah diterima atau ditolak. Bila diterima maka akan ada surat pemberitahuan dan dibuat softcopy nya, dilanjutkan edit naskah, proses desain cover dan setting, disertakan profil penulis, setelah itu koreksi komputer dan manual. Dilanjutkan cetak film, cetak cover, cetak isi buku, kemudian dijilid, dilanjutkan wraapping dan terakhir didistribusikan sehingga sampailah ke tangan pembaca. Bila dilihat sungguh proses panjang untuk menghasilkan sebuah buku, dengan begitu saya menjadi tahu betapa berharganya sebuah karya buku yang telah ditulis seseorang hingga sampai diterbitkan. Sungguh perjuangan yang luar biasa.


Peningkatan finansial dapat dirasakan langsung apabila buku karyanya sudah diterbitkan penerbit mayor
- Peningkatan karir tentu seiring dengan diterbitkan buku otomatis dapat selaras dengan karir yang semakin gemilang.
- Kebutuhan bathin akan tersalurkan dengan terukirnya nama kita pada sampul buku, tentu saja kita akan dikenang oleh orang banyak, dengan karya memberi manfaat bagi banyak orang.
- Reputasi seseorang akan naik dengan adanya karya tulisan yang diterbitkan penerbit mayor. Ini semua akan selaras dengan kesuksesan seseorang menjadi penulis hebat.

Apabila kita dalam menulis asal jangan menulis saja, supaya dapat diterima penerbit kita harus melihat bagaimana selera konsumen yang akan menjadi peminat buku kita. Sesuai dengan penilaian dari penerbit.



Kita harus dapat mencari tema yang populer di kalangan masyarakat. Lalu  bagaimana mencari tema tema tulisan yang popular atau sedang ngetrend diburu oleh para calon pembaca. Untuk mengetes apakah tema yang kita pilih sedang ngetrend atau tidak dapat kita uji dengan Google Trend




Kini format konten buku tema buku sudah harus menyesuikan dengan perkembagan pemasaran yang baru yaitu Marketing 5.0. lalu apa yang dimaksud dengan Marketing 5.0




Pembaca lebih suka beli langsung dari penerbit biasa dengan online. 


Peminat buku yang paling besar adalah buku fiksi sebesar 75% hal ini menunjukkan bahwa pembaca lebih menyukai cerita yang menghibur pembaca. Posisi kedua nonfiksi 41% biasanya mengenai buku pembelajaran yang diminati para pelajar.

Dari paparan materi pak Joko kali ini banyak sekali ilmu yang diterima, sayapun masih  banyak penasaran. Yang awalnya tidak tahu maka jadi lebih banyak hal  tentang penerbit mayor.  Penulis mayor  tidaklah menulis asal kita harus perbanyak belajar dengan orang orang yang berpengalaman. Semoga saya bisa mengikuti jejak orang-orang yang sukses , sehingga bisa menjadi penulis mayor. aamiin

Salam Sukses-Umi Kulsum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Curi pandang pikiran hilang

          Seorang bernama Candra , banyak yang bilang wajahnya mirip artis hidung mancung, kulit putih tinggi tapi sayang ekonomi sedikit te...