Selasa, 28 Februari 2023

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.a.8

 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA 

SDN 2 LOGANDU


Oleh Umi Kulsum 
CGP Angkatan 6 
KEBUMEN

Pertanyaan Pemataik

Kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

Pemimpin pembelajaran adalah sosok pemimpin yang mampu mengambil kekuatan yang ada di sekolah dalam komunitas suatu ekosistem dari kekuatan yang dari abiotik maupun biotik. Seorang pemimpin pembelajaran akan mampu mengelola sumber daaya yang ada dengan sikap yang optomis. Pemimpin pembelajaran memandang setiap yang dimiliki merupakan aset yang dimiliki menjadi modal utama dalam mengembanglanya. Ada 7 aset utama yang harus diperhatikan antara lain: Manusia, Sosial, fisik, alam, lingkungan/alam, finansial, politik , agama dan budaya.

Implementasi di kelas pemimpin pembelajaran mampu mengoptimalkan apa yang dimiliki dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai kebutuhan dan minat murid. Implementasi di sekolah pemimpin pembelajaran harus mampu memanfaatkan aset yang ada dan mengidentifikasikan modal utama dalam aset sekolah yang dimilikinya untuk mengembangkan program yang ada di sekolah mencapai visi dan misi sekolah yang diharapkan. Dan implementasi di masyarakat mampu memanfaatkan atau mengelola sumber daya  masyarakat dan mampu menjalin kolaborasi dengan lingkungan  sekitar sekolah demi kemajuan sekolah.  dengan seluruh warga sekolah.

Contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumberdaya yang tepat akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas. 

Yaitu memanfaatkan aset yang ada disekolah misalnya saja dalam pembelajaran maka saya dapat mengundang wali murid tersebut untuk menyampaikan materi yang lebih terperinci kepada murid sesuai dengan bidang misalnya pembuatan makanan yang terbuat dari singkong tersebut pada mata pelajaran seni dan prakarya. Jadi pengelolaan sumber daya manusia sebanding dengan peningkatan pembelajaran karena kita tidak fokus pada aset kekurangan namun pada kekuatan 

Materi ini juga berhubungan dengan modul lainya yang berhubungan dengan modul lainya yang di dapatkan sebelumnya dari guru penggerak. 

Kaitan dengan Modul Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional

Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan merupakan suatu proses memberikan tuntutunan terhadap segala kekodrat dan kuatan yang dimiliki oleh murid agar mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusiamaupun sebagai seorang anggota masyarakat. Jadi sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka kita harus dapat mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang murid agar mampu berkembang dengan maksimal. Dan memastikan apakah murid sudah dapat mengembankan potensinya dan kekuatan yang dimiliknya sesuai dengan kodrat zaman dan berdasarkan pada bakat dan minat yang dimilikinya oleh seorang murid.

Kaitan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai dan peran guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, dan reflektif. Seorang pemimpin pembelajaran mampu mengelola aset yang dimiliki oleh sekolah untuk semakin mengembangkan nilai yang harus dikembangkan pada dirinya. Tidak menjadikan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah menjadi satu alasan untuk tidak mengemabangkan nilai dan peran sebagai guru penggerak. Karena dengan dikembangkan nilai guru penggerak yang ada pada dirinya akan mudah mewujudkan profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global, bergotong royong dan kreatif.

Katan dengan Visi Guru Penggerak

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun visi dan misi agar menjadi suatu motivasi dalam bergerak. Di dalam mewujudkan visi dan misi butuh suatu pendekatan yaitu pendekatan inkuiri apresiatif yaitu suatu pendekatan yang berbasi pada kekuatan. Hal ini sangat sejalan dengan modul yang sedang kita pelajari saat ini karena dalam langkah-langkah BAGJA dibuthkan suatu pengelolaan sumber daya yang bersumber pada kekuatan sehingga dapat mewujudkan suatu prakarsa perubahan yang kita inginkan yaitu berkaitan dengan perubahan positif yang ada disekolah karena dengan adanya konsistensi dari perubahan yang positif akan melahirkan suatu budaya yang positif. Budaya yang positif dapat terwujud dengan  mengindentifkasi kekuatan-kekuatan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk jabarkan rencana pada langkah-langkah BAGJA.

Kaitan dengan Modul Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran 

Pada modul ini kita juga sudah belajar tentang pengambilan keputusan berdasarkan 9 pangkah, 4 Paradigma dan 3 pendekatan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Dan hal ini merupakan aset manusia yang dimiliki oleh sekolah.

Hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mempelajari modul ini saya sebagai seorang guru penuh rasa pesimis karena setiap akan melakukan langkah perubahan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran saya selalu memikirkan tentang hal hal yang berkaitan dengan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah sehingga saya kurang suport terhadap apa yang ada di sekolah. 

Kemudian beberapa waktu saya berubah pikiran menjadi berubah penuh dengan rasa optimis karena saya tidak memandang semua hal dari kekurangannya tetapi saya jadikan kakurangan sebagai suatu sumber kekuatan atau aset. Saya jadi dapat mengidentifkasi aset atau modal yang dimilikin oleh sekolah. Sehingga dapat mewujudkan perubahan yang saya inginkan terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran. saya dapat memanfaatkan 7 aset yang meliputi modal manusia, finansial, lingkungan atau alam, politik,fisik maupun modal  sosial, agama dan budaya.






Minggu, 12 Februari 2023

KONEKSI ANTAR MATERI Modul 3.1.a.8.1

Oleh Umi Kulsum
CGP Angkatan 6 
KEBUMEN

            Kita sebagai seorang guru segala tingkah lakunya memang selalu dianggap role model bagi masyarakat, oleh karenanya membentuk nilai diri dan harus menjadi teladan bagi murid muridnya di sekolah. Untuk memudahkan kita mengambil keputusan yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman serta nyaman baginya seorang guru harus berpedoman pada asas pendidikan sebagai pratap triloka yang terdiri dari 3 semboyan yaitu ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani.  Artinya  di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi dan di belakang memberi dukungan. Dengan konsep triloka tersebut maka seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat serta berpihak pada murid. Nilai yang tertanam pada seorang guru adalah nilai nilai kebajikan. Karena dalam diri guru diibaratkan seperti gunung es yang terlihat kecil tapi  di permukaan air tapi merupakan bagian yang besar di dalam alam bawah. Nilai tersebut sangat penting dan berpengaruh pada pembentukan karakter dan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Kita sebagai calon Guru Penggerak harus ada nilai yang dipegang dan diimplementasikan seperti  mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpusat pada murid.. Dalam pengambilan keputusan diperlukan nilai atau prinsip pendekatan langkah langkah yang benar, sehingga keputusan tersebut merupakan yang paling tepat dengan resiko yang minim terutama bagi kepentingan atau keberpihakan pada murid. Untuk membuat keputusan berbasis etika diperlukan kesamaan visi budaya dan nilai nilai yang dianggap penting dalam sebuah instituisi. Sehingga prinsip prinsip dasar akan lebih jelas.

        Keterampilan coaching merupakan menggali kemampuan orang lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi coache. Ketrampilan coache yang harus dimiliki mampu memberikan pertanyaan berbobot, memiliki pembawaan yang positif, serta kemampuan mendengarkan dan memotivasi serta memandu percakapan. Pendekatan coaching dengan sistem among dapat diterapkan menggunakan metode TIRTA. Kegiatan coaching yang diberikan fasilitator membuat saya berlatih mengevaluasi apakah keputusan ini berpihak kepada murid, apakah sudah sesuai dengan kebajikan universal, apakah keputusan dibenarkan dan memahami keputusan belajar serta serta memahami sosial emosional siswa. Keputusan yang diberikan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran yang baik. Membantu saya mengambil keputusan yang tepat di tengah masalah dilema etika maupun bujukan moral. 

Dalam melakukan proses pendidikan, seorang guru harus mampu memahami kebutuhan belajar.                Dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan cara mengenali berbagai pilihan dan meminimalisasikan kesalahan dalam dilema etika. 

Kita harus mampu melihat masalah yang dihadapinya apakah itu dilema etika atau bujukan moral. Kita harus mampu membedakanya. Cara pengambilan keputusan yaitu berpegang pada prinsip dan langkah langkah menguji keputusan dalam masalahnya, jika masalah dilema etika benar lawan benar maka harus ada pertimbangan dengan 4 paradigma pengambilan keputusan , 3 prinsip , serta 9 langkah pengambilan keputusan. 

           Sebagai pemimpin pembelajaran kita dihadapkan oleh masalah dilema etika tentu mengalami kesulitan misalnya lingkungan yang kurang mendukung bertentangan, pemimpin tidak merespon lantaran mereka lebih berwenang dan meyakinkan keputusan yang diambil telah sempurna. Dalam cara pandang adanya dilema dan bujukan moral.  Untuk bisa mengambil keputusan yang kondusif, aman dan nyaman harus melalui tahapan mengenali terlebih dahulu dan melalui proses analisis yang cermat dan akurat. 

Tantangan yang dialami adalah jika pengambilan keputusan banyak pihak yang tidak terlibatkan sehingga akan timbul beda cara pandang membuat beda persepsi. Kita ketahui bersama 4 paradigma 3 prinsip,  dan 9 langkah uji

Ada 4 paradigma keputusan yaitu

1. Individu lawan individu ( Individu vs Comunity)

2. Kebenaran lawan kesetiaan ( Justice vs Mercy)

3. Keadilan lawan belaskasihan ( Truth vs Loyality)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang ( Shormtherm Vs  Long Therm)

Ada 3 prinsip yaitu prinsip  yang kita gunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yaitu:

1. berbasis hasil  akhir ( End Based Thinking)

👉Melakukan pengambilan keputusan itu karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang )

2. berpikir  berbasis peraturan (Rule based thinking)

 ðŸ‘‰ Melakukan pengambilan keputusan berdasarkan keputusan yang ada 

3. berpikir berbasis rasa peduli.  ( Care based thinking)

👉Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapakan orang lain terhadap anda)

Ada 9 tahapan  pengambilan dan pengujian  keputusan

✅ Mengenali nilai nilai yang saling bertentangan

✅ Menentukan siapa yang terlibat di dalamnya

✅Mengumpulkan fakta fakta yang relevan dalam situasi ini

✅Pengujian benar atau salah ( uji legal, uji regulasi , uji instuisi, uji publikasi, uji panutan/idola)

✅Pengujian paradigma benar atau salah 

✅Prinsip pengambilan keputusan

✅Investigasi opsi trilema

✅Buat keputusan 

✅Meninjau kembali dan refleksikan

            Kemudian topik modul ini bagi saya sebagai individu dan saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran  adalah sangat penting dan bermanfaat. Ibarat saya sedng berlayar dilaut luas saya diberikan kompas / petunjuk arah oleh materi modul 3.1 ini dan tentunya saya sangat berterimakasih kepada pembuat modul, yang menmukan teori ini sehingga saya dapat mengerti apa yang harus saya lakukan pada saat mengambil keputusan. Penghargaan yang setingginya kepada pemerintah lewat menteri pendidikan yang telah berupaya melakukan transformasi pendidikan dengan program CGP sehingga saya dapat menimba ilmu sebagai pemimpin pembelajaran khususnya dalam pengambilan keputusan sebagaipemimpin pembelajaran yang sennatiasa harus bertanggung jawab, berpusat pada murid dan menjunjung tinggi nilai kebajikan universal. 

Salam Literasi dan Tergerak, Bergerak serta Menggerakan. Salam Bahagia






Rabu, 08 Februari 2023

Pengalaman pertama bersama anak pertama

Ke kebun Ayah

         Seorang wanita tak pernah melupakan takdir dirinya.  Apa yang kita berikan dalam diri anak-anak adalah yang terbaik. Dahulu pernah seperti apa dan sekarang telah berubah  menjadi apa. Sebelum mengenal pasangan pada umumnya wanita masih bebas berkelana mencari jati diri masing masing. Pada saat remaja tentu tak pernah terlupakan indahnya bersama teman sebayanya. Menginjang dewasa mulaialah aku bersama benak dan pikiranku terpikirkan menemukan siapa pasangan sejatiku. Saat itulah sedang dudukk di bangku kuliah tepatnya semester 5 saya berkenalan dengan seorang pria yang sangat berbeda dari lainya. Betapa mempesonanya pemandangan yang saya lihat waktu demi waktu sejak mengenalnya. tepatnya tahun 2007 awal mengajaku mengenali keluarganya. sejak itu seiring waktu kami menjalin hubungan serius untuk menuju ke jenjang pernikahan. tepatnya tanggal 10 Agustus 2007 kami melangsungkan janji suci di depan penghulu  dengan sederhana dan sakral.  keluarga terbentuk atas saling mencintai dan penuh keharmonisan dibangun berjalanya waktu. Kami sangat saling melengkapi dan mengisi satu sama lain. Banyak sekali kisah seru bersama pasangan.                 Banyak harapan dan keinginan selama menjadi istri saat itu. Pulang dari kerja kucoba mencari waktu untuk mencari jawaban atas penasaranku. Benar apa yang terjadi dan sesuai harapan. aaah positif bergaris 2. Dag dig dug hati ini campur bahagia bingung dan merasa beda. Karena awal kucoba  cek belum yakin kucoba kembali ke bidan terdekat. benar apa yang saya bayangkan akan menjadi seorang ibu. Seiring berjalanya waktu kami berdua saling menjaga calon buah hati usia 4 bulan kami mengadakan doa bersama, usia 7 bulan mengadakan doa bersama kembali. Pada kandungan usia 8 bulan saya jatuh terpleset di dapur saat memasak sayur. Sejak itu pula saya sangat cemas dan penuh persaan yang karut marut. apa yang terjadi dengan anaku nanti. Kemudian saya mencoba bercerita pada suami atas kejadianya lantas kami bersama menemui dokter kandungan ke daerah yang cukup jauh. Saya periksa dan USG takut kejadian menimpaku dan menimpa bayiku. Apa kata dokter saat itu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Dokter mengucapkan selamat dan ternyata anaknya sehat dan baik baik saja alhamdulillah, pagi pagi sekali kami sudah mengantri dokter. tepat sampai di depan antrian ketemu dengan seorang wanita cantik dan dia bernama Latifah, lantas suami terinspirasi jika anaknya perempuan nanti akan diberi nama Latif hhhhe biar secantik dia katanya dan seramah dia.

Bersama buah hatiku

                  Karena dokter sudah ada saya langsung masuk ruangan USG dan saya menjadi pasien yang ke 12  sehingga tidak begitu siang. Saya diberi obat dan hasil USG sangat baik bayinya aktif dan tidak ada keluhan apapun. Karena bayi seorang putri saya bahagia dan sangat mengharapkan kehadiran buah hati dengan senang dan penuh suka cita.Pada bulan April 2009 saya melahirkan anak pertama. Pagi hari saya sudah merasakan waktu berangkat kerja, namun saya tetap berangkat dan jaga jalannya agar tetap fokus sehat selalu, Siang hari saya pulang lebih awal dari biasanya, saya pamit pada rekan kerja. Sampai rumah saya dicek bidan benar saya mau melahirkan, sore hari tepatnya pukul 18.10 WIB lahirlah seorang bayi mungil cantik dan ceria sehat. kami bahagia luar biasa. Perjuangan menjadi seorang ibu menjadi suatu hal yang tak mampu kulupakan begitu saja. Anak sehat ibu sehat keluarga bahagia. Usia 7 hari kelahiran anak diberi nama Lathifatul Nurmia" atas kesepakatan kita bersama. Usia 1 tahun sudah mampu jalan bicara dan pelan pelan mau berlari. Awal dia mampu bicara dan meniru ucapan orang saya bahagia bangaet menyebut panggilan mama, dag deg rasanya aku dipanggil dan mendengar saura itu. Baru kali ini saya mendengar panggilan mama dari seorang buah hati dari buah hatiku sendiri. 5 tahun masuk Paud  sekolah tidak ditemani orang tua hanya dititipkan ke bundanya dan temany. Usia TK begitu juga sudah mandiri dan tidak pernah manja pada orang tua. Teapatnya usia 6 tahun 3 bulan masuk SD kami berdua mengantarkan sekolah mendaftrakan anak bersama sama. Di kelas 3 dia meraih peringkat di kelasnya, naik kelas 4 meningkat prestasinya sehingga mendapat kesempatan ikut lomba LCTP mewakili sekolah meraih peringkat 3 menyumbangkan piala.  Piagam yang dia dapatkan untuk bekal daftar ke SMP negeri yang dia inginkan. Tepatnya di kelas 5 menjadi juara 1 di kelasnya mendapatkan nilai tertinggi membaut kami sebagai orang tua bangga. pada saat kelulusan kelas 6 orang tua menghadiri kelulusan di sekolahnya, ternyata dia mendapatkaan peringkat 1 dan mendapat hadiah dari sekolah. Bahagia sekali saat itu. semoga kelask menjadi anak yang sukses dan sehat selalu anaku. Dia adalah buah hatiku yang pertama dan membahagiakan keluarga kelak, aamiin   

"Bukan tentang apa yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu, melainkan apa yang kamu tinggalkan dalam diri anak

Salam bahagia 

Curi pandang pikiran hilang

          Seorang bernama Candra , banyak yang bilang wajahnya mirip artis hidung mancung, kulit putih tinggi tapi sayang ekonomi sedikit te...