Rabu, 08 Februari 2023

Pengalaman pertama bersama anak pertama

Ke kebun Ayah

         Seorang wanita tak pernah melupakan takdir dirinya.  Apa yang kita berikan dalam diri anak-anak adalah yang terbaik. Dahulu pernah seperti apa dan sekarang telah berubah  menjadi apa. Sebelum mengenal pasangan pada umumnya wanita masih bebas berkelana mencari jati diri masing masing. Pada saat remaja tentu tak pernah terlupakan indahnya bersama teman sebayanya. Menginjang dewasa mulaialah aku bersama benak dan pikiranku terpikirkan menemukan siapa pasangan sejatiku. Saat itulah sedang dudukk di bangku kuliah tepatnya semester 5 saya berkenalan dengan seorang pria yang sangat berbeda dari lainya. Betapa mempesonanya pemandangan yang saya lihat waktu demi waktu sejak mengenalnya. tepatnya tahun 2007 awal mengajaku mengenali keluarganya. sejak itu seiring waktu kami menjalin hubungan serius untuk menuju ke jenjang pernikahan. tepatnya tanggal 10 Agustus 2007 kami melangsungkan janji suci di depan penghulu  dengan sederhana dan sakral.  keluarga terbentuk atas saling mencintai dan penuh keharmonisan dibangun berjalanya waktu. Kami sangat saling melengkapi dan mengisi satu sama lain. Banyak sekali kisah seru bersama pasangan.                 Banyak harapan dan keinginan selama menjadi istri saat itu. Pulang dari kerja kucoba mencari waktu untuk mencari jawaban atas penasaranku. Benar apa yang terjadi dan sesuai harapan. aaah positif bergaris 2. Dag dig dug hati ini campur bahagia bingung dan merasa beda. Karena awal kucoba  cek belum yakin kucoba kembali ke bidan terdekat. benar apa yang saya bayangkan akan menjadi seorang ibu. Seiring berjalanya waktu kami berdua saling menjaga calon buah hati usia 4 bulan kami mengadakan doa bersama, usia 7 bulan mengadakan doa bersama kembali. Pada kandungan usia 8 bulan saya jatuh terpleset di dapur saat memasak sayur. Sejak itu pula saya sangat cemas dan penuh persaan yang karut marut. apa yang terjadi dengan anaku nanti. Kemudian saya mencoba bercerita pada suami atas kejadianya lantas kami bersama menemui dokter kandungan ke daerah yang cukup jauh. Saya periksa dan USG takut kejadian menimpaku dan menimpa bayiku. Apa kata dokter saat itu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Dokter mengucapkan selamat dan ternyata anaknya sehat dan baik baik saja alhamdulillah, pagi pagi sekali kami sudah mengantri dokter. tepat sampai di depan antrian ketemu dengan seorang wanita cantik dan dia bernama Latifah, lantas suami terinspirasi jika anaknya perempuan nanti akan diberi nama Latif hhhhe biar secantik dia katanya dan seramah dia.

Bersama buah hatiku

                  Karena dokter sudah ada saya langsung masuk ruangan USG dan saya menjadi pasien yang ke 12  sehingga tidak begitu siang. Saya diberi obat dan hasil USG sangat baik bayinya aktif dan tidak ada keluhan apapun. Karena bayi seorang putri saya bahagia dan sangat mengharapkan kehadiran buah hati dengan senang dan penuh suka cita.Pada bulan April 2009 saya melahirkan anak pertama. Pagi hari saya sudah merasakan waktu berangkat kerja, namun saya tetap berangkat dan jaga jalannya agar tetap fokus sehat selalu, Siang hari saya pulang lebih awal dari biasanya, saya pamit pada rekan kerja. Sampai rumah saya dicek bidan benar saya mau melahirkan, sore hari tepatnya pukul 18.10 WIB lahirlah seorang bayi mungil cantik dan ceria sehat. kami bahagia luar biasa. Perjuangan menjadi seorang ibu menjadi suatu hal yang tak mampu kulupakan begitu saja. Anak sehat ibu sehat keluarga bahagia. Usia 7 hari kelahiran anak diberi nama Lathifatul Nurmia" atas kesepakatan kita bersama. Usia 1 tahun sudah mampu jalan bicara dan pelan pelan mau berlari. Awal dia mampu bicara dan meniru ucapan orang saya bahagia bangaet menyebut panggilan mama, dag deg rasanya aku dipanggil dan mendengar saura itu. Baru kali ini saya mendengar panggilan mama dari seorang buah hati dari buah hatiku sendiri. 5 tahun masuk Paud  sekolah tidak ditemani orang tua hanya dititipkan ke bundanya dan temany. Usia TK begitu juga sudah mandiri dan tidak pernah manja pada orang tua. Teapatnya usia 6 tahun 3 bulan masuk SD kami berdua mengantarkan sekolah mendaftrakan anak bersama sama. Di kelas 3 dia meraih peringkat di kelasnya, naik kelas 4 meningkat prestasinya sehingga mendapat kesempatan ikut lomba LCTP mewakili sekolah meraih peringkat 3 menyumbangkan piala.  Piagam yang dia dapatkan untuk bekal daftar ke SMP negeri yang dia inginkan. Tepatnya di kelas 5 menjadi juara 1 di kelasnya mendapatkan nilai tertinggi membaut kami sebagai orang tua bangga. pada saat kelulusan kelas 6 orang tua menghadiri kelulusan di sekolahnya, ternyata dia mendapatkaan peringkat 1 dan mendapat hadiah dari sekolah. Bahagia sekali saat itu. semoga kelask menjadi anak yang sukses dan sehat selalu anaku. Dia adalah buah hatiku yang pertama dan membahagiakan keluarga kelak, aamiin   

"Bukan tentang apa yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu, melainkan apa yang kamu tinggalkan dalam diri anak

Salam bahagia 

1 komentar:

Curi pandang pikiran hilang

          Seorang bernama Candra , banyak yang bilang wajahnya mirip artis hidung mancung, kulit putih tinggi tapi sayang ekonomi sedikit te...