Rabu, 09 November 2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.a.8

 Koneksi Antar Materi Modul 2.1.a.8


UMI KULSUM 

CGP ANGKATAN 6 SDN 2 LOGANDU

Pertanyaan Pematik

  1. Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari?
  2. Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?
  3. Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

Pembelajaran Berdiferensiasi
        Koneksi antar materi pada modul 2.1 berisikan kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas. Serta bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Kemudian menjelaskan keterkaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
📃Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
👩Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.
⏰Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.
⌚Manajemen kelas yang efektif
📜Penilaian berkelanjutan.

Kebutuhan murid yang meliputi tiga hal, yaitu

1. Kesiapan Belajar Murid
             
            Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar murid menurut Tomlinson (2001: 46) pada tombol equalizer yaitu 
📍Bersifat mendasar -- Bersifat transformatif
📍Konkret – Abstrak
📍Sederhana – Kompleks
📍Terstruktur - Terbuka (Open Ended
📍Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)
📍Lambat - Cepat 

2. Minat Belajar Murid

          Merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Tomlinson (2001: 53)
        Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu guru perlu memetakan murid berdasarkan minat belajarnya. Sebagai contoh, ada murid yang senang belajar seni, olah raga, sains atau bidang-bidang tertentu. Dalam hal ini, guru harus siap untuk memfasilitasi kebutuhan murid tersebut. Guru dapat memberikan pilihan kepada muridnya untuk belajar sesuai dengan minatnya, misalnya dalam menghasilkan produk. Dalam diferensiasi produk, murid menghasilkan produk sebagai bentuk pencapaian tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan minat belajar murid masing-masing. Murid diberikan kebebasan dalam belajar. Murid bebas menghasilkan produk baik berupa teks atau tulisan seperti artikel, narasi, karangan atau bentuk produk lain yang sesuai minat belajarnya seperti audio, video, poster, mind mapping dan lainnya baik secara individu maupun secara berkelompok selama produk tersebut merujuk pada indikator atau standarisasi minimum penilaian.

3. Profil Belajar Murid

           Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar terkait dengan banyak faktor yaitu;
👀Preferensi terhadap lingkungan belajar
👀Preferensi Pengaruh Budaya
👀Preferensi gaya belajar
👀Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) 
          Pemetaan kebutuhan murid berdasarkan profil belajar murid lebih kepada bagaimana murid belajar sesuai dengan gaya belajarnya yang beragam atau bervariasi. Misalnya pada diferensiasi proses, untuk murid yang memiliki gaya belajar visual maka pada proses pembelajaran guru dapat memberikan materi dengan menggunakan media berupa gambar-gambar, audiovisual tampilan slide power point, grafik dan sebagainya yang membantu murid dalam belajar dan mengaitkan konsep satu dengan yang lainnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Demikian pula, untuk murid yang memiliki gaya belajar auditori maka guru dapat memberikan materi menggunakan atau diiringi dengan musik.

Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas dapat dilakukan melalui ;
a. Pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
bMerencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
c. Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung                               

   Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi ada 3 yaitu :

Diferensiasi Konten 📢 apa yang kita ajarkan pada murid-murid kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar murid yang berbeda atau juga tanggapan terhadap kombinasi dari tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar murid.

Diferensiasi Proses 📢mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Yang perlu dipikirkan adalah bagimana kebutuhan bisa terpenuhi. Cara diferensiasi proses adalah: 1) Kegiatan berjenjang; 2) Pertanyaan pemandu atau tantangan; 3) Membuat agenda individual untuk murid; 4) Memvariasikan lama waktu; 5) Mengembangkan kegiatan bervariasi yang mengakomodasi cara belajar yang berbeda; 6) Menggunakan pengelompokan yang fleksibel.

Diferensiasi Produk 📢 tentang tagihan apa yang kita harapkan dari murid, yaitu produk hasil pekerjaan murid yang harus ditunjukkan pada kita, contohnya tulisan, hasil tes, pidato, dll. Diferensiasi meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.


Keterkaitan Materi Pembelajaran Diferensiasi dengan Materi sebelumnya yaitu
       
💪Pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan filosopfi KHD dengan berprinsip pendidikan yang berpihak pada anak sesuai kodrat anak dan kodrat zaman, itu sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi yang keduanya sama - sama mementingkan kebutuhan belajar anak dan pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu cara bagaimana kita mengimplementasikan filosofi KHD tersebut jika kita kaitkan dengan materi nilai dan peran serta visi seorang guru penggerak adalah mengutamakan kebutuhan belajar anak dan itu bisa diwujudkan dengan pembiasaan budaya positif di sekolah juga pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi diyakini adalah salah satu cara atau jembatan bagaimana tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif bisa terwujud secara optimal.
      
💪Fiosofi Pembelajaran KHD menegaskan bahwa pendidikan harus berpihak pada murid. Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi, dimana pembelajaran berorientasi kepada kebutuhan murid. Dalam memetakan kebutuhan belajar murid dibutuhan guru yang memiliki nilai reflektif terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaluinya bersama murid; harus inovatif membuat media pembelajarn yang sesuai dengan kebutuhan murid; dan harus mampu berkolaborasi dengan murid, sesama guru, dan orang tua murid untuk mendapatkan informasi tentang karakter belajar murid. 
     
💪Guru Penggerak memiliki Visi untuk melakukan perubahan positif pada pembelajaran yang berpihak pada murid. melalui strategi pendekatan Inquiry Apresiatif, guru akan menemukan kekuatan yang dimilikinya untuk mewujudkan VISI tentang murid impiannya. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk atmosfir lingkungan yang positif. Lingkungan yang positif terwujud karena adanya budaya positif yang lahir dari disiplin internal dalam komunitas belajar.     
JADI 
💓 saya  akan mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari
💓perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi  dengan mempraktektikan budaya positif di kelas serta berkolaborasi dalam komunitas belajar di sekolah
💓saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini dengan cara yakin dengan kemampuan yang ada dengan menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi maka pembelajaran akan sukses kelak secara bertahap dengan melalui budaya positif pembelajaran di kelas bersama murid murid

“Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya.
Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya.”📚 (Arthur Aufderheide)

4 komentar:

Curi pandang pikiran hilang

          Seorang bernama Candra , banyak yang bilang wajahnya mirip artis hidung mancung, kulit putih tinggi tapi sayang ekonomi sedikit te...